Halaman

Kamis, 29 November 2012

CAPACITY PLANNING AND SUPPLIES PLANNING

CAPACITY PLANNING AND SUPPLIES PLANNING
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18658

1. PRODUCTION PLANNING INVENTORY CONTROL (PPIC)

ADALAH :
Suatu ilmu yang mengajarkan bagaimana mengendalikan peren-canaan proses produksi mulai pengadaan material hingga proses tersebut selesai. 

2. FUNGSI UTAMA:
a. PERENCANA (PLANNER)
Merencanakan kebutuhan bahan baku suatu proses, kapasitas mesin / proses itu sendiri, waktu penyelesaian hingga menjadi barang jadi ( Finished Good )
b. PENGENDALI ( CONTROL )
Mengendalikan atau mengontrol apa yang telah direncanakan dalam suatu proses produksi



3. PROSES PRODUKSI :
Berdasar sifat produk, proses produksi dapat dibedakan menjadi :
a. MAKE TO STOCK
Proses produksi yang dilakukan dengan tujuan adalah membuat stock barang, baik itu barang setengah jadi (WIP) maupun barang jadi (Finished Good)
Proses ini biasanya dilakukan untuk suatu perusahaan produksinya bersifat massal (Mess Product)
Misal : Pabrik Semen
b. ASSEMBLE TO ORDER
Proses produksi yang dilakukan dengan cara asembling (perakitan) dari barang setengah jadi (WIP) menjadi barang jadi, sesuai permintaan.
Misal : Pabrik perakitan mobil CKD (Complete Knock Down)
c. ENGINEERING TO ORDER 
Proses produksi yang dilakukan sesuai pesanan khusus customer
Misal : Pabrik Kereta Api 

4. PRODUCTION PROCESS DESIGN
Berdasar tujuan produk, dapat dibedakan menjadi :
a. MESS PRODUCTION
Proses produksi yang dilakukan secara kontinyu / terus-menerus dan hasil produksinya adalah produk massal (mess product)
Pada mess product ini, produksinya biasanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar / untuk membuat stock, bukan atas dasar pesanan khusus
Misal : BBM
b. LOT / BATCH ORDER
Proses produksi yang dilakukan berdasar Lot atau Batch pada setiap produknya.
Pada proses produksi ini, biasanya terjadi pada produk-produk yang ordernya terbatas jumlah dan waktu atau bisa juga disebut premium order
Misal : Produk promo dari pasta gigi
c. SPECIAL ORDER / JOB ORDER
Proses produksi yang dilakukan karena adanya permintaan / pesanan khusus dari customer, dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh customer pula.
Misal : Perusahaan yang khusus pada bidang percetakan


5. INTRODUCTION CAPACITY PLANNING
Sebelum melakukan proses produksi, mutlak diperlukan PERENCANAAN KAPASITAS.
Perencanaan kapasitas yang dilakukan meliputi :
a. KAPASITAS MATERIAL
- KETERSEDIAAN BAHAN BAKU
- SUPPLY BAHAN BAKU DARI CUSTOMER > LEAD TIME SUPPLIER
b. KAPASITAS SUMBER DAYA (RESOURCES)
- MESIN
- MANUSIA
- TENAGA / LISTRIK, DLL (MISAL UNTUK PERUSAHAAN TANPA PLN/PGN)
- KEUANGAN
Dengan melakukan perencanaan yang memperhitungkan kapasitas, maka akan muncul yang disebut Lead Time Proses Produksi.

LEAD TIME PROSES PRODUKSI 

Adalah waktu yang diperlukan untuk membuat suatu produk, dihitung mulai dari ketersediaan bahan baku (Raw Material) hingga menjadi barang jadi (Finished Good) yang siap dikirim ke customer

Dalam realita proses produksi, lead time diperlukan :

a. MEMBUAT PLANNING PRODUKSI SECARA DETAIL
Dengan lead time akan diketahui urut-urutan proses produksi dari customer satu ke customer lain
b. MEMBUAT KONFIRMASI
Konfirmasi penyelesaian terhadap order yang diterima dari customer, mutlak diperlukan terutama untuk perusahaan yang sifatnya special order / job order


CONTOH PERHITUNGAN KAPASITAS PROSES PRODUKSI :
PRODUK CETAK 50.000 SHEET 4 UP = 200.000 PCS.
BERAPA LAMA DISELESAIKAN ?
KEBUTUHAN MESIN POTONG
KEBUTUHAN MESIN CETAK
KEBUTUHAN MESIN PUNCHING / PLONG
KEBUTUHAN MESIN LEM

1.) Mesin potong
Misal :
kertasnya DPC( DUPLEC ) 400 gsm > 0,55 mm
Jarak antara pisau potong dan meja 15 cm = 150 mm 
150 mm : 0,55 mm = 270 lembar
Produk cetak 50.000 sheet : 270 lembar = 185 kali potong
Misal 1 kali potong = 6 menit
Untuk 50.000 lembar = 185 kali potong x 6 menit = 18,5 jam
Misal 1 hari 2 shift > untuk 50.000 sheet butuh 3 shift

2.) Mesin cetak 
Misal : 
Kecepatan cetak = 6000 sheet/jam
Order 50.000 sheet = 8,5 jam > 1,5 shift

3.) Mesin plong
Misal : 
Kecepatan plong = 3500 sheet/jam
Order 50.000 sheet : 3.500 =14,2 jam > 2,5 shift

4.) Mesin lem 
misal : kecepatan mesin 120 meter/jam
panjang produk 20 cm
dalam 1 meter = 5 pcs 
120 x 5 pcs/menit = 600 pcs/menit
600 x 60 menit/jam = 36.000 pcs/jam

Order 200.000 : 36.000 = 5,6 jam > 1 shift 

Jadi lama pengerjaan ;
• Mesin potong : 3 shift
• Mesin cetak : 1,5 shift
• Mesin plong : 2,5 shift
• Mesin lem : 1 shift

Jumlahnya : 8 shift = 4 hari

sumber informasi : http://grafiscetak.blogspot.com/2011/02/capacity-planning-and-supplies-planning.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar